"
======
Pjs Bupati Minahasa Utara, Clay June Dondokambey SSTP MAP, dalam ibadah natal oikumene Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Jumat 4 Desember 2020, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Minahasa Utara dan jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara serta DPRD, yang telah mendukung kinerjanya selama memimpin di Minahasa Utara sejak 26 September 2020. Ini dikatakannya, karena Sabtu 5 Desember 2020, dirinya habis masa tugas sebagai Pjs Bupati di Minahasa Utara. "Terima kasih banyak atas dukungan dari masyarakat Minahasa Utara," kata Dondokambey didampingi Ketua TP PKK Minahasa Utara Ny Sylvia Dondokambey Tambelu ST.
Dondokambey meminta maaf atas kinerjanya selama memimpin Minut, ada yang tidak berkenan. Mohon maaf juga kepada ASN dan Perangkat Desa di Minut, atas belum teranggatkan terbayarnya TKD November dsn Desember 2020 dan Siltap, karena tidak adanya ketersedian dana dalam Perubahan APBD 2020, karena anggaran atau dananya, telah digeser ke dana Covid 19, dalam pergeseran anggaran APBD 2020 semester pertama tahun 2020. "Mohon maaf, jika belum optimal dalam kinerja," kata Clay.
Sejumlah ASN dalan ibadah natal mengaku salut dan bangga atas kinerja Dondokambey, karena dinilai, telah membangun dan mengembalikan citra Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara di mata masyarakat. Kata lain, telah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kabupaten. Kami berterima kasih, karena bisa membayar TKD ASN bulab September dan Oktober 2020, padahal awalnya, keuangan telah tegaskan TKD 4 bulan, September sampai Desember 2020 tidak akan dibayarkan lagi, karena tidak ada dana lagi, karena sudah digeser ke Covid 19 oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.(*)
Rapat koordinasi Pjs Bupati Minahasa Utara, Clay June H. Dondokambey SSTP MAP dengan Pemerintah Kecamatan Likupang Selatan, Hukum Tua, Kepala Sekolah SD, SMP dan Puskesmas di Balai Desa Paslaten Likupang Selatan.
Hadir dalam rapat kerja, Ketua TP PKK Minahasa Utara, Ny Sylvia Dondokambey Tambelu ST, Asisten Pemerintahan dr Jane Symons, Kepala Kesbang Forsman Dandel, Kepala Dinas Pendidikan Olfi Kalengkongan MPd, Camat Likupang Selatan Adrian Walansendow, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Richard Jusuf Hendrik Dondokambey SSTP.(*)
Clay Dondokambey Arungi Lautan, Demi Warga Pulau
Nain Dan Mantehage Wori.
===========
Kerja dan melayani. Walaupun melewati lautan,
dengan gempuran gelombang laut silih berganti, tiupan angin kencang, tak
menyurut semangat, tekad dan kemauan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Minahasa
Utara Clay June Dondokambey SSTP MAP mengunjungi warga kepulauan, Rabu 28
Oktober 2020.
Berangkat dari Pelabuhan Desa Wori Kecamatan Wori
Pukul 09:00 Wita, Dondokambey bersama staf berlayar menuju Desa Nain, dan Desa
Nain Satu di Pulau Nain. Saat hendak berangkat, kapal kayu yang disediakan
Camat Wori untuk Dondokambey dan tim, kandas, tak bisa berlayar. Karena saat
itu, air laut surut.
Kapal tak bisa berlayar. Kapal kandas. Dondokambey
dan staf tak menyerah dan tak patah semangat.
Nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK), Kapolsek Wori
dan Danramil Wori turun ke air, setinggi paha orang dewasa, mereka mendorong
kapal agar supaya bisa bergeser ke air agak dalam. Sia-sia, kapal tak bergerak.
Dibantu tarik para staf, Kapolsek Wori, Danramil, masyarakat Wori dari atas
jembatan tambatan perahu pun gagal. Kapal tak bisa berlayar.
Kapal fiber yang digunakan SDM Program Keluarga
Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI, yang sempat kandas, tapi akhirnya bisa
berlayar. Namun rombongan Pjs Bupati masih terdiam di dermaga Wori. Tak ada
kapal.
Panas terik matahari, mulai membakar kulit
Dondokambey dan squad. Mereka mulai kepanasan dan keringat mulai membasahi
tubuh.
Camat Wori Edward Tamamilang bergerak. Tamamilang
langsung menelpon nahkoda kapal fiber, untuk balik ke dermaga Wori. Kapal fiber
pun balik haluan menjemput Dondokambey.
Untung saat itu, ada perahu masyarakat Desa Nain
hendak pulang dari Desa Wori lewat. Dipanggilah ke dermaga, untuk membawa Clay
di Kapal Fiber. Perahu kecil itu, hanya dengan mesin tempel dan tak ada
peyeimbang kiri kanan 'sema-sema'. Di perahu motor tanpa sema-sema itu, hanya
dibolehkan 8 orang saja. Dondokambey bersama 7 staf naik.
Pukul 10:00 Wita, Dondokambey pindah ke kapal fiber
dan akhirnya berangkat ke Desa Nain Pulau Nain, dengan gempuran gelombang laut
yang bergelombang.
Sekitar pukul 11:00 Wita, Dondokambey dan tim, tiba
di perairan pulau Nain. Kapal fiber pun tak bisa mendekat desa Nain, karena
saat itu surut.
Tunggulah 10 menit. Pada saat itu, ada perahu warga
Nain lewat. Menumpang tendreng lagi. Dondokambey bersama 7 staf pindah lagi
diperahu melayan, menuju desa Nain.Staf yang lain, menumpang di perahu lain
yang juga tak pakai 'sema-sema'.
Clay duduk kedua dari depan. Perahu itu, sering
miriing ke kiri dan ke kanan. Tertawa, teriak, tegang saat peperahu mengarungi
laut Nain yang dalam. "Enjoy dan tenang saja bro," kata Clay.
15 menit di atas perahu itu, Dondokambey tiba di
dermaga kecil Desa Nain dan disambut hangat warga Desa Nain. "Hidup ini
hanya kemurahan Tuhan. Puji Tuhan, anugerah Tuhan membawa kita tiba dengan
selamat di tempat ini," kata Clay.
Squad Dondokambey terdiri, Sekretaris Badan
Pengelolah Perijinan Terpadu Satu Pintu Richard Jusuf Hendrik Dondokambey SSTP
MA, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Frederik Tulengkey SH, Kabag Umum
Asriyadi Lalompoh SSTP MM, Protokol dan Komunikasi Pimpinan Novel. E. Najoan, S.Sos, Camat Wori Edward Tamamilang SE, Ajudan bupati
Brigadir Daniel Supit dan Billy Wowiling Serta Marten Boyoh.
Usai kegiatan di Desa Nain, Dondokambey dan staf,
bergeser ke Desa Nain 1 dengan jalan kaki. Di Nain 1, Clay bertemu dengan
perangkat desa dan masyarskat. Berdialog dan berdialog.
Pukul 14:00Wita. Clay dan tim beranjak ke Pulau
Mantehage dengan menggunakan perahu kayu. Dalan perjalanan, tiupan angin timur
membuat laut bergelombang, penumpang kapal langsung diam, diam dan diam.
Dondokambey dan staf serta Kapolsek, Danramil, Camat, Babinsa dan
Babinkamtibmas pulau Nain dan Mantehage, semuanya diam. Laut pun bergelombang
sampai Desa Tinongko Mantehage.
Setelah sampai, Dondokambey disambut meriah warga
Pulau Mantehage. Di Mantehage Tiga Tinongko, melakukan berbagai kegiatan
bersama masyarakat. Pukul 17:30 Wita, rombongan beranjak dari dermaga desa
Tinongko menuju dermaga Wori. 1 jam perjalanan, dengan gelombang tiada putus
karena tiupan angin timur. Pukul 18: 30 Wita, tibalah di dermaga Wori dengan
selamat. Aman Sayang Aman .(*)
Penulis : Orang Tenga Minahasa Selatan.